Negara Mana Saja Yang Bukan Anggota MEE?

by SLV Team 41 views
Negara Mana Saja yang Bukan Anggota MEE?

Okay, guys, pernah denger tentang MEE alias Masyarakat Ekonomi Eropa? Nah, MEE ini dulunya adalah organisasi penting banget buat negara-negara di Eropa. Tujuan utamanya sih buat ningkatin kerjasama ekonomi antar negara anggotanya. Tapi, gak semua negara Eropa itu jadi anggota MEE, lho. Penasaran kan, negara mana aja yang gak ikutan gabung? Yuk, kita bahas lebih lanjut!

Apa Itu MEE?

Sebelum kita ngebahas negara mana aja yang gak jadi anggota, kita kenalan dulu yuk sama MEE. Jadi, MEE ini didirikan pada tahun 1957 melalui Perjanjian Roma. Awalnya, cuma ada enam negara yang ikutan, yaitu Belgia, Prancis, Jerman Barat (sekarang Jerman), Italia, Luksemburg, dan Belanda. Tujuan dibentuknya MEE ini keren banget, guys, yaitu buat menciptakan pasar bersama (common market) di antara negara-negara anggotanya.

Dengan adanya pasar bersama ini, diharapkan barang, jasa, modal, dan tenaga kerja bisa bebas bergerak antar negara anggota. Jadi, misalnya, perusahaan dari Jerman bisa dengan mudah jualan produknya di Prancis, atau orang Italia bisa kerja di Belanda tanpa ribet ngurus izin. Keren kan? Selain itu, MEE juga punya tujuan lain, seperti menyelaraskan kebijakan ekonomi antar negara anggota dan meningkatkan integrasi politik.

MEE ini kemudian berkembang pesat, guys. Makin banyak negara yang tertarik buat gabung, dan organisasi ini pun berevolusi jadi Uni Eropa (UE) yang kita kenal sekarang. Tapi, meskipun udah jadi UE, banyak orang yang masih sering nyebut "MEE" buat ngegambarin kerjasama ekonomi di Eropa. Nah, penting buat diingat bahwa gak semua negara di Eropa itu otomatis jadi anggota MEE atau UE ya. Ada beberapa negara yang memilih buat gak ikutan gabung dengan berbagai alasan.

Negara-Negara yang Bukan Anggota MEE

Sekarang, mari kita fokus ke pertanyaan utama: negara mana aja sih yang gak jadi anggota MEE? Perlu diingat bahwa daftar ini bisa berubah seiring waktu, terutama karena adanya perubahan politik dan ekonomi di Eropa. Tapi, secara umum, berikut adalah beberapa negara yang tidak pernah menjadi anggota MEE atau Uni Eropa:

1. Swiss

Swiss ini terkenal banget dengan kenetralannya dalam urusan politik internasional. Negara ini memilih buat gak gabung dengan MEE atau UE karena pengen mempertahankan kebijakan netralnya tersebut. Selain itu, Swiss juga punya sistem politik yang unik, yaitu demokrasi langsung, di mana rakyat punya peran besar dalam pengambilan keputusan. Banyak warga Swiss yang khawatir kalau gabung dengan MEE atau UE, kedaulatan mereka bakal berkurang.

Walaupun gak jadi anggota, Swiss tetap menjalin hubungan ekonomi yang erat dengan UE. Swiss punya banyak perjanjian bilateral dengan UE yang mengatur berbagai aspek kerjasama, seperti perdagangan, transportasi, dan penelitian. Jadi, meskipun gak gabung secara formal, Swiss tetap bisa menikmati manfaat dari pasar tunggal Eropa.

2. Norwegia

Sama kayak Swiss, Norwegia juga gak jadi anggota MEE atau UE. Dua kali, Norwegia mengadakan referendum tentang keanggotaan di UE, dan dua kali juga hasilnya menolak. Alasan utamanya sih karena Norwegia pengen mempertahankan kontrol atas sumber daya alamnya, terutama minyak dan gas. Norwegia adalah salah satu produsen minyak dan gas terbesar di Eropa, dan mereka gak mau sumber daya ini diatur oleh UE.

Sama seperti Swiss, Norwegia juga punya hubungan ekonomi yang kuat dengan UE melalui Perjanjian Wilayah Ekonomi Eropa (EEA). Perjanjian ini memungkinkan Norwegia buat berpartisipasi dalam pasar tunggal Eropa tanpa harus jadi anggota penuh UE. Jadi, Norwegia tetap bisa jualan produknya di negara-negara UE tanpa dikenakan tarif atau hambatan perdagangan lainnya.

3. Islandia

Islandia juga negara Nordik yang gak jadi anggota UE. Sama kayak Norwegia, Islandia sangat bergantung pada sumber daya alamnya, terutama perikanan. Islandia khawatir kalau gabung dengan UE, mereka bakal kehilangan kontrol atas sumber daya perikanan mereka. Selain itu, Islandia juga punya sejarah panjang dalam menjaga kedaulatan dan independensinya.

Islandia juga merupakan anggota EEA, yang berarti mereka punya akses ke pasar tunggal Eropa. Selain itu, Islandia juga punya perjanjian perdagangan bebas dengan UE. Jadi, meskipun gak jadi anggota penuh, Islandia tetap bisa berdagang dengan negara-negara UE dengan mudah.

4. Liechtenstein

Liechtenstein ini negara kecil banget yang terletak di antara Swiss dan Austria. Negara ini juga gak jadi anggota MEE atau UE. Alasan utamanya sih karena Liechtenstein sangat terintegrasi dengan Swiss. Liechtenstein menggunakan mata uang Swiss (franc Swiss) dan punya perjanjian pabean dengan Swiss. Jadi, secara ekonomi, Liechtenstein udah sangat terikat dengan Swiss.

Liechtenstein juga merupakan anggota EEA, yang berarti mereka punya akses ke pasar tunggal Eropa. Selain itu, Liechtenstein juga punya hubungan politik dan budaya yang erat dengan negara-negara Eropa lainnya.

5. Negara-negara Balkan Barat

Beberapa negara di wilayah Balkan Barat, seperti Albania, Bosnia dan Herzegovina, Kosovo, Makedonia Utara, Montenegro, dan Serbia, belum menjadi anggota UE. Beberapa negara ini masih dalam proses negosiasi untuk menjadi anggota UE, sementara yang lain masih menghadapi berbagai tantangan politik dan ekonomi.

UE punya program yang disebut Proses Stabilisasi dan Asosiasi (SAP) yang bertujuan buat membantu negara-negara Balkan Barat dalam mempersiapkan diri untuk menjadi anggota UE. Program ini memberikan bantuan keuangan dan teknis kepada negara-negara tersebut untuk membantu mereka dalam melakukan reformasi ekonomi dan politik yang diperlukan.

Alasan Negara-Negara Tidak Bergabung dengan MEE/UE

Ada banyak alasan kenapa suatu negara memilih buat gak gabung dengan MEE atau UE. Beberapa alasan yang paling umum meliputi:

  • Kedaulatan: Beberapa negara khawatir kalau gabung dengan MEE atau UE, mereka bakal kehilangan sebagian dari kedaulatan mereka. Mereka gak mau kebijakan mereka diatur oleh organisasi supranasional.
  • Netralitas: Beberapa negara, seperti Swiss, punya kebijakan netralitas yang kuat. Mereka gak mau terlibat dalam urusan politik atau militer negara lain.
  • Sumber Daya Alam: Negara-negara yang punya sumber daya alam yang melimpah, seperti Norwegia dan Islandia, mungkin gak mau sumber daya mereka diatur oleh UE.
  • Ekonomi: Beberapa negara mungkin khawatir kalau gabung dengan MEE atau UE, ekonomi mereka bakal terpengaruh secara negatif. Mereka mungkin gak siap buat bersaing dengan negara-negara lain di pasar tunggal Eropa.
  • Politik: Beberapa negara mungkin punya masalah politik internal yang membuat mereka sulit buat gabung dengan MEE atau UE. Misalnya, ada negara yang punya masalah korupsi atau masalah dengan supremasi hukum.

Kesimpulan

Jadi, guys, sekarang udah tau kan negara mana aja yang gak jadi anggota MEE atau UE? Meskipun gak gabung secara formal, banyak dari negara-negara ini yang tetap menjalin hubungan ekonomi yang erat dengan UE melalui berbagai perjanjian. Keputusan buat gabung atau gak gabung dengan MEE atau UE adalah keputusan yang kompleks dan mempertimbangkan banyak faktor, termasuk kedaulatan, netralitas, sumber daya alam, ekonomi, dan politik.

Semoga artikel ini bermanfaat ya! Jangan lupa buat terus belajar dan menambah wawasanmu tentang dunia di sekitar kita. Sampai jumpa di artikel berikutnya!