Mortgages Payable: Pengertian, Jenis, Dan Contohnya

by SLV Team 52 views
Mortgages Payable: Pengertian, Jenis, dan Contohnya

Hey guys! Pernah denger istilah mortgages payable? Buat kalian yang lagi nyari informasi soal ini, atau mungkin lagi belajar akuntansi, yuk kita bahas tuntas mortgages payable itu apa sih? Biar gak bingung lagi, simak terus artikel ini ya!

Apa itu Mortgages Payable?

Mortgages payable adalah kewajiban jangka panjang yang timbul karena adanya pinjaman yang dijamin dengan aset tetap, biasanya berupa properti seperti tanah dan bangunan. Dalam bahasa yang lebih sederhana, mortgages payable ini adalah utang yang kita ambil ke bank atau lembaga keuangan lainnya untuk membeli rumah atau properti, di mana properti tersebut menjadi jaminan atau tanggungan atas utang tersebut. Jadi, kalau kita gak bisa bayar utangnya, properti kita bisa disita oleh pihak pemberi pinjaman. Penting banget untuk dipahami ya guys, bahwa mortgages payable ini beda dengan utang biasa karena ada jaminannya. Utang biasa, seperti utang kartu kredit atau utang tanpa agunan lainnya, tidak memiliki jaminan khusus. Jadi, risiko bagi pemberi pinjaman dalam mortgages payable lebih rendah dibandingkan dengan utang tanpa jaminan.

Dalam laporan keuangan, mortgages payable ini dicatat sebagai kewajiban tidak lancar (non-current liabilities) karena jangka waktu pelunasannya yang lebih dari satu tahun. Informasi mengenai mortgages payable ini penting bagi para investor dan kreditor untuk menilai kemampuan perusahaan atau individu dalam membayar utang jangka panjangnya. Selain itu, mortgages payable juga memengaruhi rasio keuangan seperti rasio utang terhadap aset (debt-to-asset ratio) dan rasio utang terhadap ekuitas (debt-to-equity ratio). Semakin tinggi rasio utang, semakin tinggi pula risiko keuangan yang dihadapi oleh perusahaan atau individu tersebut. Oleh karena itu, pengelolaan mortgages payable yang baik sangat penting untuk menjaga kesehatan keuangan.

Lebih lanjut, mortgages payable ini juga melibatkan beberapa pihak, di antaranya adalah pihak peminjam (borrower), pihak pemberi pinjaman (lender), dan pihak penilai properti (appraiser). Pihak peminjam adalah pihak yang mengajukan pinjaman dan bertanggung jawab untuk membayar kembali pinjaman tersebut beserta bunganya. Pihak pemberi pinjaman adalah pihak yang memberikan pinjaman, biasanya bank atau lembaga keuangan lainnya. Sedangkan pihak penilai properti adalah pihak independen yang bertugas untuk menilai nilai properti yang akan dijadikan jaminan. Penilaian properti ini penting untuk menentukan jumlah pinjaman yang dapat diberikan oleh pihak pemberi pinjaman. Proses pengajuan mortgages payable ini biasanya melibatkan beberapa tahapan, mulai dari pengajuan aplikasi, penilaian properti, hingga penandatanganan perjanjian kredit. Oleh karena itu, penting untuk memahami semua persyaratan dan ketentuan yang berlaku sebelum memutuskan untuk mengambil mortgages payable.

Jenis-Jenis Mortgages Payable

Ada beberapa jenis mortgages payable yang perlu kamu ketahui, masing-masing dengan karakteristik dan ketentuan yang berbeda. Memahami jenis-jenis ini akan membantu kamu memilih opsi yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansialmu. Berikut ini beberapa jenis mortgages payable yang umum:

  1. Fixed-Rate Mortgage: Jenis ini menawarkan suku bunga yang tetap selama masa pinjaman. Jadi, cicilan bulanan kamu akan sama setiap bulannya, memberikan kepastian dan kemudahan dalam perencanaan keuangan. Keuntungan dari fixed-rate mortgage adalah kamu terlindungi dari fluktuasi suku bunga. Namun, kekurangannya adalah jika suku bunga pasar turun, kamu tidak bisa menikmati penurunan tersebut kecuali melakukan refinancing.
  2. Adjustable-Rate Mortgage (ARM): Suku bunga pada ARM bisa berubah-ubah sesuai dengan kondisi pasar. Biasanya, pada awal masa pinjaman, suku bunga yang ditawarkan lebih rendah dibandingkan dengan fixed-rate mortgage. Namun, setelah periode tertentu, suku bunga akan disesuaikan secara berkala. ARM cocok buat kamu yang optimis suku bunga akan turun di masa depan. Tapi, perlu diingat bahwa ada risiko kenaikan suku bunga yang bisa membuat cicilan bulananmu membengkak.
  3. Government-Backed Mortgage: Jenis ini didukung oleh pemerintah, seperti Federal Housing Administration (FHA) atau Department of Veterans Affairs (VA) di Amerika Serikat. Government-backed mortgage biasanya menawarkan persyaratan yang lebih ringan, seperti uang muka yang lebih rendah atau persyaratan kredit yang tidak terlalu ketat. FHA loans, misalnya, ditujukan untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah dan menengah untuk memiliki rumah. Sementara VA loans ditujukan untuk para veteran dan anggota militer aktif.
  4. Balloon Mortgage: Jenis ini memiliki cicilan bulanan yang rendah selama masa pinjaman, tetapi di akhir masa pinjaman, kamu harus membayar sekaligus sisa pokok pinjaman yang besar (balloon payment). Balloon mortgage cocok buat kamu yang yakin akan mendapatkan dana besar di masa depan untuk melunasi sisa pinjaman. Tapi, risikonya adalah jika kamu tidak berhasil mendapatkan dana tersebut, kamu bisa kehilangan properti kamu.

Selain jenis-jenis di atas, ada juga variasi mortgages payable lainnya seperti interest-only mortgage (hanya membayar bunga selama periode tertentu), reverse mortgage (pinjaman yang diberikan kepada pemilik rumah yang sudah tua dengan jaminan rumah mereka), dan lain-lain. Penting untuk melakukan riset dan berkonsultasi dengan ahli keuangan sebelum memutuskan jenis mortgages payable yang akan kamu ambil.

Contoh Mortgages Payable dalam Laporan Keuangan

Untuk lebih memahami bagaimana mortgages payable dicatat dalam laporan keuangan, mari kita lihat contoh sederhana. Misalnya, sebuah perusahaan bernama PT Maju Jaya membeli sebuah gedung perkantoran dengan nilai Rp 1.000.000.000. Perusahaan membayar uang muka sebesar Rp 200.000.000 dan sisanya dibiayai dengan mortgages payable dari Bank ABC sebesar Rp 800.000.000 dengan jangka waktu 10 tahun dan bunga 10% per tahun.

Dalam laporan keuangan PT Maju Jaya, mortgages payable akan dicatat sebagai berikut:

  • Neraca (Balance Sheet)

    • Aset
      • Gedung Perkantoran: Rp 1.000.000.000
    • Kewajiban
      • Mortgages Payable (Jangka Panjang): Rp 800.000.000
  • Laporan Laba Rugi (Income Statement)

    • Beban Bunga: (Dihitung berdasarkan bunga yang dibayarkan setiap tahun)

Setiap tahun, PT Maju Jaya akan membayar cicilan pokok dan bunga kepada Bank ABC. Bagian pokok pinjaman yang dibayarkan akan mengurangi saldo mortgages payable di neraca, sementara bagian bunga akan dicatat sebagai beban bunga di laporan laba rugi. Penting untuk dicatat bahwa bagian pokok pinjaman yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun ke depan harus direklasifikasi sebagai kewajiban lancar (current liabilities).

Contoh lain, misalkan kamu membeli rumah seharga Rp 500.000.000 dengan uang muka Rp 100.000.000 dan sisanya dibiayai dengan mortgages payable dari Bank XYZ sebesar Rp 400.000.000. Dalam laporan keuangan pribadi kamu (jika kamu menyusun laporan keuangan), mortgages payable akan dicatat sebagai kewajiban jangka panjang. Setiap bulan, kamu akan membayar cicilan kepada Bank XYZ yang terdiri dari bagian pokok dan bunga. Bagian pokok pinjaman yang kamu bayarkan akan mengurangi saldo mortgages payable kamu, sementara bagian bunga akan menjadi beban bunga yang mengurangi pendapatan kamu (jika kamu menggunakan metode akuntansi akrual).

Penyajian mortgages payable dalam laporan keuangan harus dilakukan secara transparan dan akurat. Informasi mengenai suku bunga, jangka waktu, dan jaminan harus diungkapkan dengan jelas. Hal ini penting agar para pengguna laporan keuangan dapat memahami risiko dan kewajiban yang terkait dengan mortgages payable tersebut.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Mortgages Payable

Besarnya mortgages payable dan persyaratan yang terkait dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik dari sisi peminjam maupun dari kondisi pasar. Memahami faktor-faktor ini akan membantu kamu mendapatkan penawaran mortgages payable yang terbaik. Berikut ini beberapa faktor yang memengaruhi mortgages payable:

  1. Kondisi Keuangan Peminjam: Bank atau lembaga keuangan akan menilai kemampuan kamu dalam membayar utang berdasarkan kondisi keuangan kamu. Faktor-faktor yang diperhatikan antara lain adalah pendapatan, riwayat kredit, dan rasio utang terhadap pendapatan (debt-to-income ratio). Semakin baik kondisi keuangan kamu, semakin besar kemungkinan kamu mendapatkan pinjaman dengan suku bunga yang rendah.
  2. Nilai Properti: Nilai properti yang akan dijadikan jaminan juga memengaruhi besarnya pinjaman yang bisa kamu dapatkan. Bank akan melakukan penilaian (appraisal) terhadap properti tersebut untuk menentukan nilai pasarnya. Biasanya, bank hanya akan memberikan pinjaman sebesar persentase tertentu dari nilai properti (loan-to-value ratio atau LTV). Semakin tinggi LTV, semakin tinggi risiko bagi bank, sehingga suku bunga yang ditawarkan juga bisa lebih tinggi.
  3. Suku Bunga Pasar: Suku bunga pasar secara umum juga memengaruhi suku bunga mortgages payable. Ketika suku bunga pasar naik, suku bunga mortgages payable juga cenderung naik, dan sebaliknya. Oleh karena itu, penting untuk memantau perkembangan suku bunga pasar sebelum mengajukan mortgages payable.
  4. Kondisi Ekonomi: Kondisi ekonomi secara keseluruhan juga dapat memengaruhi mortgages payable. Saat ekonomi sedang tumbuh, biasanya suku bunga cenderung naik karena permintaan akan pinjaman meningkat. Sebaliknya, saat ekonomi sedang lesu, suku bunga cenderung turun untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
  5. Kebijakan Pemerintah: Pemerintah juga dapat memengaruhi mortgages payable melalui kebijakan-kebijakannya. Misalnya, pemerintah dapat memberikan subsidi atau insentif untuk pembelian rumah, yang dapat menurunkan biaya mortgages payable. Selain itu, pemerintah juga dapat mengatur persyaratan mortgages payable, seperti batasan LTV atau persyaratan kredit.

Selain faktor-faktor di atas, faktor lain seperti lokasi properti, jenis properti, dan jangka waktu pinjaman juga dapat memengaruhi mortgages payable. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan semua faktor ini sebelum memutuskan untuk mengambil mortgages payable.

Tips Mengelola Mortgages Payable dengan Bijak

Mortgages payable adalah komitmen jangka panjang yang membutuhkan pengelolaan yang bijak. Berikut ini beberapa tips yang bisa kamu terapkan untuk mengelola mortgages payable dengan baik:

  1. Buat Anggaran yang Realistis: Sebelum mengambil mortgages payable, pastikan kamu membuat anggaran yang realistis dan memperhitungkan semua pengeluaran bulanan kamu. Pastikan cicilan mortgages payable tidak memberatkan keuangan kamu. Idealnya, cicilan mortgages payable tidak lebih dari 30% dari pendapatan bulanan kamu.
  2. Bayar Tepat Waktu: Usahakan untuk selalu membayar cicilan tepat waktu untuk menghindari denda dan menjaga riwayat kredit kamu tetap baik. Jika memungkinkan, lakukan pembayaran otomatis (auto-debit) agar kamu tidak lupa membayar cicilan.
  3. Pertimbangkan Refinancing: Jika suku bunga pasar turun, pertimbangkan untuk melakukan refinancing untuk mendapatkan suku bunga yang lebih rendah. Refinancing dapat menghemat uang kamu dalam jangka panjang. Namun, perlu diingat bahwa refinancing juga membutuhkan biaya, jadi pastikan manfaatnya lebih besar dari biayanya.
  4. Lunasi Lebih Cepat: Jika kamu memiliki dana lebih, pertimbangkan untuk membayar cicilan lebih besar dari yang seharusnya atau melakukan pelunasan sebagian (partial payment). Dengan melunasi lebih cepat, kamu bisa menghemat bunga dan mempercepat kepemilikan properti kamu.
  5. Lindungi Diri dengan Asuransi: Pertimbangkan untuk membeli asuransi jiwa atau asuransi properti untuk melindungi diri kamu dan keluarga kamu dari risiko yang tidak terduga. Asuransi jiwa akan membantu melunasi mortgages payable jika kamu meninggal dunia, sementara asuransi properti akan melindungi properti kamu dari kerusakan akibat bencana alam atau kebakaran.

Dengan mengelola mortgages payable dengan bijak, kamu bisa menghindari masalah keuangan di masa depan dan mencapai tujuan keuangan kamu dengan lebih mudah. Ingat, mortgages payable adalah utang jangka panjang, jadi kelolalah dengan hati-hati dan bertanggung jawab.

Semoga artikel ini bermanfaat ya guys! Jangan ragu untuk bertanya jika ada yang kurang jelas. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!