Memahami Psikologi Komunikasi: Pendekatan Kognitif & Persepsi

by SLV Team 62 views

Selamat datang, teman-teman! Kali ini, kita akan menyelami dunia psikologi komunikasi. Kita akan membahas beberapa topik penting, mulai dari pendekatan kognitif hingga proses persepsi. Yuk, kita mulai petualangan seru ini!

Pendekatan Kognitif dalam Psikologi Komunikasi: Cara Kita Memproses Informasi

Pendekatan kognitif dalam psikologi komunikasi adalah cara pandang yang berfokus pada bagaimana pikiran kita bekerja dalam memproses informasi. Guys, pendekatan ini melihat bahwa kita bukan hanya penerima informasi pasif. Sebaliknya, kita secara aktif mengolah, menyimpan, dan menggunakan informasi untuk memahami dunia di sekitar kita. Singkatnya, pendekatan ini menekankan pada proses mental seperti perhatian, memori, bahasa, dan pemecahan masalah. Pendekatan kognitif sangat penting karena membantu kita memahami bagaimana pesan komunikasi diterima, diinterpretasikan, dan akhirnya memengaruhi perilaku kita.

Bagaimana Pendekatan Kognitif Bekerja?

Mari kita bedah cara kerja pendekatan kognitif. Ketika kita menerima pesan, otak kita akan melakukan beberapa hal penting:

  1. Perhatian (Attention): Kita memilih informasi mana yang akan kita fokuskan. So, tidak semua informasi akan kita perhatikan. Misalnya, saat membaca artikel ini, perhatian kita tertuju pada kata-kata dan kalimat yang relevan.
  2. Pengkodean (Encoding): Informasi yang kita perhatikan kemudian diubah menjadi format yang mudah disimpan dalam memori. Ini bisa berupa visual, auditori, atau bahkan emosional.
  3. Penyimpanan (Storage): Informasi yang sudah di-encode disimpan dalam memori jangka pendek atau jangka panjang. Memori jangka panjang adalah tempat kita menyimpan pengetahuan dan pengalaman kita.
  4. Pengambilan (Retrieval): Ketika kita membutuhkan informasi, kita mengambilnya dari memori. Misalnya, saat kita ingin mengingat nama teman, kita akan mencoba mengambil informasi tersebut dari memori.
  5. Interpretasi (Interpretation): Terakhir, kita menginterpretasi informasi berdasarkan pengetahuan, pengalaman, dan keyakinan kita. Inilah yang membentuk pemahaman kita tentang pesan tersebut.

Contoh Penerapan Pendekatan Kognitif dalam Kehidupan Sehari-hari

1. Berkomunikasi dengan Teman: Ketika kita berbicara dengan teman, kita tidak hanya mendengarkan kata-katanya. Otak kita juga memproses ekspresi wajah, nada suara, dan bahasa tubuh mereka. Ini membantu kita memahami maksud mereka dengan lebih baik. Misalnya, jika teman kita menceritakan sesuatu dengan wajah sedih, kita akan lebih cenderung merespons dengan empati.

2. Mempelajari Materi Kuliah: Saat belajar, kita menggunakan strategi kognitif seperti membuat catatan, membuat peta pikiran, atau mengulangi materi. Strategi ini membantu kita meng-encode informasi dengan lebih efektif dan mengingatnya dengan lebih baik.

3. Menonton Iklan: Iklan dirancang untuk memengaruhi cara kita memproses informasi. Mereka menggunakan teknik seperti pengulangan, warna-warni, dan musik untuk menarik perhatian kita dan membuat kita mengingat produk mereka. Pendekatan kognitif membantu kita memahami bagaimana iklan bekerja dan bagaimana kita dapat membuat keputusan yang lebih bijak sebagai konsumen.

4. Bernegosiasi: Dalam negosiasi, kita harus memperhatikan kata-kata, ekspresi, dan bahasa tubuh lawan bicara. Kita juga harus mengingat informasi penting, seperti harga dan persyaratan. Pendekatan kognitif membantu kita memahami bagaimana orang lain berpikir dan merencanakan strategi negosiasi yang efektif.

5. Memahami Berita: Ketika kita membaca berita, kita menggunakan pengetahuan sebelumnya untuk memahami konteksnya. Kita juga menilai kredibilitas sumber berita. Pendekatan kognitif membantu kita menjadi pembaca berita yang lebih kritis.

Proses Terjadinya Persepsi: Bagaimana Kita Membangun Realitas

Persepsi adalah proses bagaimana kita menginterpretasi informasi yang kita terima melalui indera kita. Guys, persepsi sangat subjektif karena dipengaruhi oleh pengalaman, pengetahuan, dan ekspektasi kita. Dengan kata lain, dua orang yang melihat hal yang sama belum tentu memiliki persepsi yang sama.

Tahapan dalam Proses Persepsi

Proses persepsi terdiri dari beberapa tahapan penting:

  1. Stimulasi: Dimulai ketika ada stimulus atau rangsangan dari lingkungan sekitar kita, seperti suara, cahaya, atau sentuhan.
  2. Sensasi: Rangsangan tersebut diterima oleh indera kita (mata, telinga, hidung, lidah, kulit).
  3. Organisasi: Otak kita mengorganisasi informasi sensorik ini menjadi pola yang bermakna. Ini bisa melibatkan pengelompokan (grouping), membedakan (distinguishing), dan melengkapi (completing) informasi.
  4. Interpretasi: Otak kita kemudian menginterpretasi informasi yang sudah diorganisasi berdasarkan pengetahuan, pengalaman, dan ekspektasi kita. Ini adalah tahap di mana kita memberikan makna pada apa yang kita lihat, dengar, dan rasakan.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi

Ada banyak faktor yang memengaruhi bagaimana kita mempersepsi dunia:

1. Faktor Internal:

  • Kebutuhan dan Motivasi: Kita cenderung mempersepsi hal-hal yang sesuai dengan kebutuhan dan motivasi kita. Misalnya, orang yang lapar akan lebih cenderung memperhatikan restoran.
  • Pengalaman Masa Lalu: Pengalaman kita di masa lalu membentuk cara kita mempersepsi dunia. Misalnya, orang yang pernah digigit anjing akan lebih waspada terhadap anjing.
  • Kepribadian: Kepribadian kita memengaruhi cara kita melihat dunia. Misalnya, orang yang optimis cenderung melihat sisi positif dari suatu situasi.
  • Sikap dan Nilai: Sikap dan nilai kita memengaruhi bagaimana kita menafsirkan informasi. Misalnya, orang yang mendukung suatu partai politik akan cenderung mempersepsi berita yang mendukung partai tersebut sebagai hal yang positif.

2. Faktor Eksternal:

  • Intensitas Stimulus: Semakin kuat stimulusnya, semakin besar kemungkinan kita memperhatikannya. Misalnya, suara yang keras lebih mudah menarik perhatian kita.
  • Ukuran dan Kontras: Objek yang lebih besar atau memiliki kontras yang tinggi lebih mudah diperhatikan. Misalnya, spanduk iklan yang besar dan berwarna-warni akan lebih mudah menarik perhatian.
  • Pengulangan: Pesan yang diulang-ulang lebih mudah diingat. Itulah sebabnya iklan seringkali diulang-ulang.
  • Novelty: Hal-hal yang baru dan tidak biasa lebih mudah menarik perhatian kita. Misalnya, iklan yang menggunakan teknologi terbaru.

Contoh Penerapan Persepsi dalam Kehidupan Sehari-hari

1. Memahami Ekspresi Wajah: Kita menggunakan persepsi untuk memahami ekspresi wajah orang lain. Kita menafsirkan senyuman sebagai tanda kebahagiaan, kerutan di dahi sebagai tanda kebingungan, dan sebagainya.

2. Membedakan Suara: Kita menggunakan persepsi untuk membedakan berbagai jenis suara. Kita bisa membedakan suara teman, suara musik, atau suara alarm.

3. Menginterpretasi Berita: Kita menggunakan persepsi untuk menginterpretasi berita. Kita mempertimbangkan sumber berita, sudut pandang, dan informasi sebelumnya untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi.

4. Memahami Bahasa Tubuh: Kita menggunakan persepsi untuk memahami bahasa tubuh orang lain. Kita menafsirkan gestur, postur, dan gerakan tubuh untuk memahami perasaan dan niat mereka.

5. Pengambilan Keputusan: Persepsi memainkan peran penting dalam pengambilan keputusan. Kita menggunakan informasi yang kita terima melalui indera kita untuk menilai situasi dan membuat pilihan.

Penutup

Nah, guys, itulah sedikit penjelasan mengenai pendekatan kognitif dan persepsi dalam psikologi komunikasi. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kalian. Jangan ragu untuk terus belajar dan menjelajahi dunia psikologi komunikasi yang menarik ini. Sampai jumpa di artikel berikutnya!"