Contoh Jurnal Umum Travel Selamat: Maret 2018

by ADMIN 46 views

Hey guys! Pernah gak sih kalian penasaran gimana sih cara nyusun jurnal umum, apalagi buat bisnis travel? Nah, kali ini kita bakal bedah contoh jurnal umum dari Travel Selamat di bulan Maret 2018. Jurnal umum ini penting banget lho, karena jadi dasar buat laporan keuangan perusahaan. Yuk, simak penjelasannya!

Apa Itu Jurnal Umum dan Kenapa Penting?

Sebelum kita masuk ke contohnya, kita pahami dulu yuk apa itu jurnal umum dan kenapa sih ini penting banget dalam akuntansi. Jurnal umum adalah catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat semua transaksi keuangan perusahaan secara kronologis. Jadi, setiap ada transaksi, langsung dicatat di jurnal umum. Nah, kenapa ini penting? Karena jurnal umum ini jadi fondasi utama dalam proses akuntansi. Semua data dari jurnal umum akan dipindahkan ke buku besar, yang kemudian digunakan untuk menyusun laporan keuangan. Bayangin aja kalau jurnal umumnya berantakan, pasti laporan keuangannya juga jadi gak akurat. Makanya, ketelitian dan keakuratan dalam mencatat jurnal umum itu super penting!

Dalam jurnal umum, setiap transaksi dicatat dalam dua kolom utama, yaitu debit dan kredit. Aturan debit dan kredit ini adalah dasar dari sistem akuntansi double-entry. Setiap transaksi minimal akan mempengaruhi dua akun, satu di debit dan satu di kredit. Jumlah debit harus selalu sama dengan jumlah kredit. Kalau gak sama, berarti ada yang salah tuh dalam pencatatannya. Nah, untuk memahaminya lebih lanjut, kita perlu tahu dulu jenis-jenis akun dalam akuntansi.

Akun-akun dalam akuntansi secara garis besar dibagi menjadi lima kelompok utama, yaitu: Aset, Kewajiban, Ekuitas, Pendapatan, dan Beban. Masing-masing akun ini punya aturan debit kreditnya sendiri. Misalnya, aset bertambah dicatat di debit, sedangkan aset berkurang dicatat di kredit. Sebaliknya, kewajiban bertambah dicatat di kredit, sedangkan kewajiban berkurang dicatat di debit. Pendapatan biasanya dicatat di kredit, sedangkan beban dicatat di debit. Ekuitas juga punya aturan sendiri, tergantung pada jenis transaksinya. Nah, dengan memahami aturan debit kredit ini, kita bisa mencatat transaksi dengan benar di jurnal umum. Jangan khawatir kalau masih bingung, nanti kita akan lihat contohnya dan semuanya akan jadi lebih jelas.

Selain itu, dalam jurnal umum juga ada kolom referensi (Ref). Kolom ini digunakan untuk mencatat nomor akun buku besar yang terkait dengan transaksi tersebut. Tujuannya adalah untuk memudahkan pelacakan transaksi dari jurnal umum ke buku besar, dan sebaliknya. Jadi, kalau kita mau melihat detail transaksi tertentu, kita bisa dengan mudah menemukan catatannya di buku besar dengan melihat nomor referensinya di jurnal umum. Ini sangat membantu dalam proses audit dan pengecekan data keuangan.

Format Jurnal Umum yang Perlu Kamu Tahu

Sebelum kita lihat contoh jurnal umum Travel Selamat, kita pahami dulu yuk format standar jurnal umum. Ini penting biar kita gak bingung pas lihat contohnya nanti. Secara umum, jurnal umum memiliki beberapa kolom utama, yaitu:

  1. Tanggal: Kolom ini mencatat tanggal terjadinya transaksi. Penting banget untuk mencatat tanggal dengan benar karena jurnal umum harus disusun secara kronologis, alias urut sesuai tanggal kejadian. Ini memudahkan kita untuk melacak transaksi dan melihat riwayat keuangan perusahaan.
  2. Keterangan: Di kolom ini, kita mencatat deskripsi singkat mengenai transaksi yang terjadi. Deskripsi ini harus jelas dan informatif, sehingga kita bisa langsung tahu transaksi apa yang terjadi tanpa perlu bertanya-tanya lagi. Misalnya, kalau ada pembelian peralatan, kita bisa tulis "Pembelian Peralatan Kantor".
  3. Ref (Referensi): Seperti yang sudah kita bahas sebelumnya, kolom ini mencatat nomor akun buku besar yang terkait dengan transaksi tersebut. Fungsinya untuk memudahkan pelacakan dan verifikasi data.
  4. Debit: Kolom ini mencatat jumlah uang yang didebit dari akun tertentu. Ingat, debit itu bukan berarti uang keluar ya! Debit itu sisi kiri dalam persamaan akuntansi.
  5. Kredit: Kolom ini mencatat jumlah uang yang dikredit ke akun tertentu. Kredit itu sisi kanan dalam persamaan akuntansi.

Nah, format ini standar banget dan biasanya dipakai di semua perusahaan. Dengan format yang jelas, pencatatan transaksi jadi lebih sistematis dan mudah dibaca. Jadi, pastikan kamu selalu menggunakan format ini ya saat membuat jurnal umum.

Contoh Jurnal Umum Travel "Selamat" Bulan Maret 2018

Oke guys, sekarang kita masuk ke inti dari artikel ini, yaitu contoh jurnal umum Travel "Selamat" di bulan Maret 2018. Kita akan bedah satu per satu transaksinya, biar kalian paham gimana cara mencatatnya dengan benar.

Berikut ini adalah sebagian dari jurnal umum Travel "Selamat" pada bulan Maret 2018:

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
4 Peralatan Rp10.000.000
Kas Rp10.000.000
(Pembelian peralatan kantor)

Kita bedah transaksi ini yuk! Pada tanggal 4 Maret 2018, Travel "Selamat" melakukan pembelian peralatan kantor senilai Rp10.000.000. Transaksi ini akan mempengaruhi dua akun, yaitu akun Peralatan dan akun Kas. Akun Peralatan bertambah karena perusahaan membeli peralatan baru, sehingga dicatat di sisi debit. Sementara itu, akun Kas berkurang karena perusahaan mengeluarkan uang untuk membeli peralatan, sehingga dicatat di sisi kredit. Jangan lupa, jumlah debit dan kredit harus sama, yaitu Rp10.000.000.

Di bagian keterangan, kita tulis deskripsi singkat mengenai transaksi ini, yaitu "Pembelian peralatan kantor". Ini penting agar kita tahu transaksi apa yang terjadi. Selain itu, kita juga bisa menambahkan keterangan tambahan seperti nomor faktur atau informasi lainnya yang relevan. Kolom Ref (Referensi) masih kosong karena kita belum memindahkan transaksi ini ke buku besar. Nanti, setelah dipindahkan ke buku besar, kita akan mencatat nomor akun buku besar di kolom ini.

Analisis Lebih Detail Transaksi

Pembelian Peralatan (Debit):

  • Mengapa di Debit? Karena peralatan adalah aset perusahaan. Aset adalah sumber daya yang dimiliki perusahaan yang diharapkan memberikan manfaat ekonomi di masa depan. Ketika perusahaan membeli peralatan, asetnya bertambah. Dalam aturan debit-kredit, penambahan aset dicatat di sisi debit.
  • Akun yang Terpengaruh: Akun yang terpengaruh adalah akun "Peralatan". Akun ini mencatat semua peralatan yang dimiliki perusahaan, seperti komputer, printer, mesin fotokopi, dan lain-lain.
  • Jumlah: Jumlah yang dicatat adalah nilai perolehan peralatan, yaitu Rp10.000.000.

Kas (Kredit):

  • Mengapa di Kredit? Karena perusahaan mengeluarkan uang kas untuk membeli peralatan. Kas adalah aset perusahaan yang paling likuid. Ketika perusahaan mengeluarkan uang kas, aset kasnya berkurang. Dalam aturan debit-kredit, pengurangan aset dicatat di sisi kredit.
  • Akun yang Terpengaruh: Akun yang terpengaruh adalah akun "Kas". Akun ini mencatat semua uang tunai yang dimiliki perusahaan, baik yang ada di brankas maupun di rekening bank.
  • Jumlah: Jumlah yang dicatat adalah uang kas yang dikeluarkan untuk membeli peralatan, yaitu Rp10.000.000.

Keterangan:

  • Tujuan: Keterangan ini memberikan informasi tambahan mengenai transaksi yang terjadi. Ini membantu kita untuk memahami transaksi tersebut di kemudian hari.
  • Isi: Keterangan yang dicatat adalah "Pembelian peralatan kantor". Ini sudah cukup jelas untuk menggambarkan transaksi tersebut.

Dengan analisis yang detail seperti ini, kita bisa memahami setiap transaksi dengan lebih baik dan memastikan pencatatan jurnal umum dilakukan dengan benar. Jadi, jangan malas untuk menganalisis transaksi ya!

Tips dan Trik Membuat Jurnal Umum yang Akurat

Biar jurnal umum kamu akurat dan gak bikin pusing di kemudian hari, ada beberapa tips dan trik yang bisa kamu terapkan nih. Yuk, simak!

  1. Pahami Persamaan Akuntansi: Persamaan akuntansi adalah dasar dari semua pencatatan akuntansi. Persamaan ini menyatakan bahwa Aset = Kewajiban + Ekuitas. Setiap transaksi harus mempengaruhi persamaan ini, dan jumlah debit harus selalu sama dengan jumlah kredit. Dengan memahami persamaan akuntansi, kamu bisa memastikan bahwa setiap transaksi dicatat dengan seimbang.
  2. Identifikasi Akun yang Terpengaruh: Sebelum mencatat transaksi, identifikasi dulu akun-akun apa saja yang terpengaruh. Misalnya, kalau ada pembelian tunai, berarti akun Kas dan akun Pembelian akan terpengaruh. Kalau ada penjualan kredit, berarti akun Piutang Usaha dan akun Penjualan yang terpengaruh. Dengan mengidentifikasi akun yang terpengaruh, kamu bisa menentukan akun mana yang harus didebit dan akun mana yang harus dikredit.
  3. Gunakan Bukti Transaksi: Setiap transaksi harus didukung oleh bukti transaksi, seperti faktur, kuitansi, atau nota. Bukti transaksi ini penting sebagai dasar pencatatan dan juga sebagai bukti kalau sewaktu-waktu ada audit. Jadi, jangan pernah mencatat transaksi tanpa bukti ya!
  4. Teliti dan Hati-hati: Ketelitian dan kehati-hatian adalah kunci utama dalam membuat jurnal umum. Pastikan kamu mencatat setiap transaksi dengan benar, mulai dari tanggal, keterangan, jumlah debit dan kredit, sampai nomor referensi. Kalau ada kesalahan, segera perbaiki. Jangan sampai kesalahan kecil menumpuk dan jadi masalah besar di kemudian hari.
  5. Review Secara Berkala: Setelah mencatat beberapa transaksi, luangkan waktu untuk mereview jurnal umum kamu. Periksa apakah ada kesalahan pencatatan atau ada transaksi yang terlewat. Dengan mereview secara berkala, kamu bisa mencegah kesalahan yang lebih besar dan memastikan jurnal umum kamu selalu akurat.

Dengan menerapkan tips dan trik ini, kamu bisa membuat jurnal umum yang akurat dan terpercaya. Ingat, jurnal umum yang akurat adalah fondasi dari laporan keuangan yang sehat. Jadi, jangan anggap remeh ya!

Kesimpulan

Nah, itu dia guys, contoh jurnal umum Travel "Selamat" di bulan Maret 2018 dan penjelasan lengkapnya. Kita sudah bahas apa itu jurnal umum, kenapa penting, formatnya seperti apa, contoh transaksinya, sampai tips dan trik membuatnya. Semoga artikel ini bermanfaat buat kalian yang lagi belajar akuntansi atau yang pengen memahami lebih dalam tentang jurnal umum ya. Intinya, jurnal umum itu penting banget dalam akuntansi, jadi pastikan kalian mencatatnya dengan benar dan teliti. Kalau ada pertanyaan, jangan ragu untuk bertanya ya! Sampai jumpa di artikel selanjutnya!